(PUISI) PUPUS

Jumat, 01 Maret 2013


kesunyian menyelimuti diri akan rasa yang dinanti
lantunan irama kehidupan menjelma bisu
lautan mengering diiringi isak tangis sang pujangga akan pupusnya sebuah harapan
meronta-ronta menantang ombak penantian
menampakkan diri akan sebuah hasrat terpendam
mencoba mengusir sunyi…
menunggu lantunan nada-nada cinta menghiasi cakrawala
melebarkan sayap terbang mengelilingi alam bebas
Hingga bulan purnama menampakkan diri, memancarkan aura keindahan
menerangi malam diiringi senyuman bintang berkilauan
menyapa bumi dengan sentuhan hangat
matahari iri akan sosok keindahan sebuah ciptaan yang Maha sempurna
saturnus menggelengkan kepala, mars menyapa dengan lantunan nyanyian merdu,
Pluto memandang dari kejahuan dengan kekaguman
warna pelangi semakin cerah
burung-burung berterbangan menyambut dengan kicauan
meteor pun jatuh tak sanggup memandangya
senyumnya memancarkan pesona melati
semerbak harum menggugah hati
dengan kebisuan ku berteriak
ingin ku miliki engkau
menemani di setiap malammu
bercerita kisah tentang legenda sang pecinta
menghangatkanmu dengan selimut hati yang ku tenun dengan helaian benang cinta
Ku bangkit…ku berlari… mengejar sinarmu
yang semakin hilang kemudian tenggelam…diiringi nyanyian pilu yang menggemah
Meninggalkan jejak keindahan membekaskan luka akan sebuah harapan
di iringi terbitnya matahari memancarkan sinar duka akan kehilanganmu

“Engkau Datang Dengan Kebahagiaan Namun Engkau Pergi Dengan Kesedihan”
AL_KasTra
14-08-2008

0 komentar:

Posting Komentar